Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan penempatan dana Rp 200 triliun ke himpunan bank negara (Himbara) sempat diragukan. Namun, Menkeu Purbaya menilai kebijakan tersebut telah menunjukkan hasil.Purbaya menyebut aktivitas domestik terus menunjukkan ketahanan dan ketangguhan. Hal ini dilihat dari penjualan ritel tumbuh positif, proporsi konsumsi masyarakat terus meningkat, serta PMI Manufaktur Indonesia kembali ke zona ekspansi.

“PMI Manufaktur Indonesia masih positif. Walaupun masih turun saya yakin nanti kalau manufacturing agak delay. Lihat dulu demand-nya naik apa nggak. Begitu naik, nanti PMI ke depan akan naik. Suplai pun akan mengikuti demand,” imbuh dia.Seperti diketahui, Purbaya telah menyalurkan dana Rp 200 triliun berupa rekening ke empat Himbara dan bank syariah. Himbara tersebut adalah Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN, serta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).Alokasi dana pemerintah ke Himbara telah ditetapkan melalui Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025. Ratusan triliun tersebut dibagikan ke Himbara dengan rincian, BRI sebesar Rp 55 triliun, BNI sebesar Rp 55 triliun, Bank Mandiri sebesar Rp 55 triliun, BTN sebesar Rp 25 triliun, dan BSI sebesar Rp 10 triliun.”Ini sudah diputuskan dan siang ini sudah disalurkan ya. Ini kita kirim ke lima bank, Mandiri, BRI, BTN, BNI, BSI. Jadi saya pastikan, dana yang harus dikirim masuk ke sistem perbankan hari ini. Pasti pelan-pelan akan ke kredit, sehingga ekonominya bisa bergerak,” kata Purbaya dalam keterangannya.
