PANGKALPINANG – Lembaga Sertifikasi Dipintarin memfasilitasi generasi muda Bangka Belitung dalam acara bersama Anggota DPD RI, Ust. Zuhri, yang digelar di D’Lab Coffee, Sabtu (11/10/2025).
Kegiatan ini menjadi wadah bagi para pemuda untuk menyampaikan aspirasi, ide, dan inovasi dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul di Bangka Belitung.
CEO Dipintarin, Ahmad Rama Efrizal, dalam sambutannya menegaskan komitmen Dipintarin sebagai platform yang siap menjadi jembatan kemajuan SDM di daerah.
“Dipintarin akan terus hadir untuk memfasilitasi ide, kreativitas, dan inovasi anak muda. Kita ingin generasi Babel tidak hanya menjadi penonton, tapi menjadi pelaku perubahan dan pengusaha yang mandiri,” ujar Rama.
Dalam forum interaktif tersebut, para peserta yang terdiri dari guru ngaji, pelaku UMKM, inovator muda, dan mahasiswa, menyampaikan berbagai aspirasi kepada Ust. Zuhri.
Beberapa di antaranya:
- Uwais, yang menyoroti perlunya insentif bagi guru ngaji serta dukungan biaya pendidikan bagi masyarakat pedesaan.
- Fitriatun, yang mengusulkan agar TPA sampah diberdayakan untuk produksi paving block sehingga menciptakan lapangan pekerjaan.
- Sulis, yang menanyakan strategi pemasaran hasil rotan lokal agar bisa menembus pasar nasional.
- Husna Ainun Azzahra, yang memperkenalkan inovasi “Batitus” (Baju Anti Dekubitus) bagi pasien stroke, produk yang pernah meraih Juara 3 kategori Pemberdayaan Masyarakat tingkat regional Sumatra.
- Riska Zulpiana, yang mengembangkan inovasi Kangaroo-Comfy untuk bayi prematur dan Radar Nakes, aplikasi yang memfasilitasi layanan home care berbasis tenaga kesehatan terverifikasi.
- Ridho Azhari, yang menanyakan tentang proyeksi pemerintah dalam mengelola SDA untuk kesejahteraan rakyat di Bangka Belitung.
Ust. Zuhri yang juga anggota Komite III DPD RI (bidang pendidikan, kesehatan, pariwisata, sosial, agama, pemberdayaan perempuan, pemuda, olahraga, dan tenaga kerja) menyambut baik semangat dan kepedulian para peserta. Ia berjanji akan menampung setiap aspirasi yang disampaikan dan memperjuangkannya di tingkat nasional.
“Aspirasi dari anak muda ini luar biasa. Kita butuh generasi yang tidak hanya kritis, tapi juga solutif. Saya siap menjadi mitra dalam memperjuangkan gagasan-gagasan ini,” ujar Zuhri.
Ahmad Rama Efrizal menutup kegiatan dengan menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga, dan pemuda.
“Ke depan, Dipintarin akan terus membuka ruang bagi generasi muda Babel untuk belajar, berinovasi, dan berani menjadi pengusaha. Karena masa depan daerah ini ada di tangan mereka,” tegas Rama.
